Jumat, 05 Juni 2009

Perlunya Barokah (Berkah)


pacar-berkah

Dengan Barakah, akan mengubah kalimat “ini salahmu…!”, menjadi.. “Maafkan aku , cinta..,” Ia mengganti diksi, dari “Kok bisa-bisanya sih kamu..!”,menjadi.. “Aku mengerti sayang, sabar yah..” Barakah juga melafazkan,”Kamu kemana aja sih..?” agar terdengar “Aku disini, menantimu dalam rindu yang menyesak..” Dan ia membahasakan “ aku tuh sebenarnya ingin, kamu..” agar berbunyi, “Cinta, makasih yah,kau membuatku begitu merindukanmu..”




Subhanallaah, indah sekali . . bahasa Barakah. Logatnya logat cinta..
Barakah mengasah rasa, menempa jiwa, memberikan sebuah dunia yang kadang tak tertembus penglihatan manusia biasa.Suatu hari mungkin kita menyaksikan seorang lelaki, ikut antri di warung pecel lele di daerah Meruya. Mendung bergantung sore itu, dan warna hitam yang menyeruak di barat mulai bergerak mendekat. Dia, berkaos putih yang leherannya mulai gerepes, di kepalanya ada topi hijau army, dan celananya di lipat beberapa senti di atas mata kakinya. Sandal jepit swallow yang talinya hampir putus nyangkut di antara jempol dan jari kakinya. Seperti yang lain, ia juga memesan, “pecel lele,Mas…!”
“Berapa..?”, Tanya Mas penjual yang asyik menguleg sambal terasi, sambil sesekali meraih sothil besar untuk membalik gorengan lele di wajan raksasa. Gemuruh bunyi kompor mengharuskan orang bicara sedikit lebih keras. “Satu. Dibungkus..!” perlahan tangannya merogoh saku celana, lalu duduk sembari menghitung uang nya. Malu-malu, tangannya dijorokkan sedikit kebawah meja. Uang pecahan lima ratusan logam yang sudah disatukan dengan selotip bening per sepuluh keeping, pas jumlahnya sesuai harga. “Ngga makan di sini aja Mas? Takut keburu hujan ya ?” “Hi..hi, buat istri..” jawabnya malu-malu “Oo..” gumam yang jualan sambil tersenyum mengerti
Selesai pesanan nya di bungkus, bersamaan dengan bunyi keritik yang mulai menggambar titik-titik basah di tenda terpal milik Mas pecel lele. Agak berlari ia keluar, tetapi melebatnya sang hujan jauh lebih cepat dari tapak-tapak kecilnya. Khawatir pecel lele untuk kekasih tercintanya yang hanya di bungkus kertas akan berkuah air hujan, ia selipkan masuk ke perutnya.bungkusan itu ia rengkuh erat dengan tangan kanan, tersembunyi di balik kaos putih yang mulai transparan disapu air hujan. Tangan kirinya keatas, mencoba melindungi kepalanya dari terpaan ganas hujan yang tercurah memukul-mukul. Saat itu ia sadar, ia ambil topinya. Ia pakai juga untuk melapisi bungkusan pecel lele. Huff, lumayan aman sekarang.Tetapi 3 kilometer bukanlah jarak yang dekat untuk berjalan di tengah hujan, bukan? Apa perasaan kamu melihat lelaki ini ? Kasihan ? iba ? miris ? sedih ? Tapi , Coba tanyakan pada lelaki itu, kalau kamu ketemu. Oh sungguh berbeda. Betapa berbunga hatinya. Dadanya dipenuhi heroisme sebagai suami yang penuh perjuangan untuk membelikan pesanan istri tersayang. Jiwanya dipenuhi getaran kebanggaan, keharuan, dan kegembiraan. Kebahagiaan seolah tak terbatas, menyelam begitu dalam di kebeningan mata nya. Ia membayangkan senyum yang menantinya, bagai bayangan surga yang terus terhidupkan di dalam lubuk hatinya yang ter dalam. Di tengah cipratan air dari mobil dan bus kota yang bersicepat, juga sandalnya yang putus lalu hilang ditelan lumpur becek (alias nyeker). Ia akan tersenyum. Senyum termanis yang disaksikan jagad raya. Seingatnya, ia belum pernah tersenyum semanis itu saat masih menjomblo.Subhanallaah.. (a book "Saksikanlah . .! Bahwa aku seorang Muslim

8 komentar:

genialbutuhsomay mengatakan...

pertamaxxx

sanur sukur mengatakan...

pengen barokah mah langsung nikah aja bang....hehehe

angga chen mengatakan...

sungguh mengharukan...! thanks

blogan(blog juragan) mengatakan...

ape kabare

anak nelayan mengatakan...

keduaxxx hehehehehe

matdaus mengatakan...

komment ah,,

salam kenal yoo,,

ku ada di www.matdaus.tk lohh,, kalo ada waktu silahkan liat2,, :D

Cerita Hari Febri mengatakan...

salam kenal yaaaaaaa

Agusdewi mengatakan...

good Blog,,,Teruskan dengan tulisan2 yang baik dan edukatif...

Para Blogger 2013 di Indonesia Payah

Ngerti ngga maksud Judul di atas . .?? Saat ini Para Blogger di Indonesia, Payah..!! Perasaan dulu waktu ane nge-Blog (Blogwalking, n...