Senin, 20 April 2009

PORNOGRAFI DAN KEKERASAN

PORNOGRAFI DAN KEKERASAN Di Indonesia perkembangan dunia hiburan sangatlah pesat sekali itu dapat dilihat dari munculnya beberapa stasiun TV swasta yang diantaranya; Global TV, LaTivi, Trans TV, TV 7 masih banyak lagi dan akan ada lagi ditahun-tahun mendatang. Semakin maraknya dunia pertelevisian di Indonesia dapat menimbulkan nilai-nilai positif maupun negatif bagi perkembangan psikologi anak. Dari beberapa stasiun TV tersebut, setiap stasiun TV mempunyai segmen atau pangsa pasar yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Tidak hanya dunia pertelevisian saja yang sedang berkembang, dunia pers di Indonesia pun semakin banyak bermunculan mulai dari koran-koran atau Tabloid baru yang sudah beredar ataupun yang akan beredar, bahkan media internet pun sudah dapat terjangkau dengan mudahnya. Tidak dapat di pungkiri bisnis hiburan untuk saat sekarang ini sangatlah menjanjikan hasil yang sangat luar biasa dalam mengeruk keuntungan. Tetapi tidak tahu persis apakah setiap tontonan yang ditawarkan atau yang ditayangkan oleh stasiun-stasiun TV tersebut adalah tontonan yang baik, dalam pengertian tontonan tersebut merupakan tontonan yang mendidik bagi anak dan yang tidak berbau Pornografi dan kekerasan. Semuanya itu tergantung bagaimana pihak stasiun TV memberikan porsi atau waktu dalam setiap penayangan program acara yang ditawarkan kepada masyarakat. Dalam hal ini TV merupakan sarana bagi kita atau masyarakat untuk mendapatkan suatu informasi atau berita yang jelas dan akurat dari setiap peristiwa yang sedang terjadi, tidak hanya itu TV juga dapat memberikan kita tontonan hiburan berupa film, musik dan lain-lain. Selama ini kita tak dapat menutup mata apabila dalam penayangan sebuah film terdapat adegan mesra diranjang dan kekerasan dalam film tersebut, yang seharusnya film tersebut ditonton untuk kalangan orang dewasa tetapi disini malah ditonton oleh anak dibawah umur, sebab bagaimana pun juga dapat menggangu perkembangan psikologi anak dimasa-masa itu. Perkembangan psikologi anak juga dapat dipengaruhi melalui media televisi atau pun media-media lainnya ( majalah, koran, tabloid, internet ) oleh karena itu TV dan media lainnya juga dapat memberikan nilai positif maupun negatif bagi anak-anak dan masyarakat pada umumnya. Disinilah pihak stasiun TV dituntut memilah-milah program acara apa atau film apa yang layak bagi anak-anak. Memang tidak sepantasnya kita menyalahkan stasiun TV yang menayangkan film-film seperti itu dikarenakan pihak stasiun TV pun juga mempunyai tim penyeleksi untuk setiap program acaranya, yang terlebih dahulu diseleksi sebelum ditayangkan kepada masyarakat. Tidak hanya media televisi saja yang dapat mempengaruhi perkembangan jiwa anak, ada media lain yang telah disebutkan diatas juga dapat mempengaruhinya. Coba kita tenggok sekilas banyak juga tabloid-tabloid yang secara terang-terangan mengeksploitasikan perempuan sebagai objeknya, dengan pakaian seksi dengan pose-pose nya yang berani, terpampang dengan jelas dihalaman muka suatu tabloid, apakah ini bukan pornografi ? ada juga yang menyatakan ini sebuah seni keindahan, tetapi seni keindahan yang bagaimana ? apa keindahan yang selalu mempertontonkan tubuh seorang perempuan ? tidak juga kan. Meskipun dunia pers kita sudah bebas mengekspresikan apa saja yang kita inginkan, tidak seperti dulu yang masih terbelenggu oleh kekuasaan, tetapi bukan berarti bebas yang kebablasan melainkan masih dalam konteks kita sebagai orang timur. Selain itu, internet yang biasa kita kenal sebagai dunia maya pun dapat juga mempengaruhi jiwa anak, sebab dari internet kita dengan mudah mengakses situs-situs yang berbau pornografi dengan cepatnya, apalagi sekarang di Indonesia khususnya di Jakarta, warnet – warnet ( warung internet ) sudah sangat menjamur dengan pesatnya di Indonesia. Oleh karena itu, dengan semakin cepatnya globalisasi yang melanda Indonesia peran dari pihak keluarga ( orang tua ) sangat menentukan bagi perkembangan anak dan sampai sejauh mana orang tua memberikan pengertian dan pengarahannya kepada putra-putrinya. Banyak dari orang tua yang lalai dalam memberikan pengarahan kepada putra-putrinya yang dikarenakan tidak adanya komunikasi yang baik antara orang tua dan anak. Namun sekali lagi siapa yang tidak resah dan akhirnya apabila anak-anak kita dengan mudahnya menyaksikan atau membaca tayangan yang berbau pornografi dan kekerasan dan dengan mudahnya mereka mengaksesnya ? siapa yang rugi ? ya akhirnya kita semua yang akan merugi.

Tak apalah . . . yang penting jangan rugi secara materi, artinya, di dalam riwayat hukum alam, segala apapun yang kita lakukan pasti ada yang namanya untung dan rugi, pro dan kontra, dan sangat manusiawi, jika kita mengalami kerugian ataupun keuntungan, hanya saja manusia saat ini kebanyakan manusia enggan mengalami kerugian, maunya untung to. . . Yah sudahlah, tak usah dibahas, semoga saja tulisan ini bisa menjadi bahan renungan anda sekalian para pembaca Blogger Jakarta. Saya yaqin anda sekalian pasti tahu, mana yang terbaik untuk orang – orang yang anda cintai dan sayangi. Salam hangat untuk anda.( Maulana - owner Blogger Jakarta )

1 komentar:

maulana mengatakan...

:-P Tes comment

Para Blogger 2013 di Indonesia Payah

Ngerti ngga maksud Judul di atas . .?? Saat ini Para Blogger di Indonesia, Payah..!! Perasaan dulu waktu ane nge-Blog (Blogwalking, n...